"Pemerintah juga menambah anggaran untuk sisi perlindungan sosial sekitar Rp18,6 triliun dan dana bagi hasil (DBH) sebesar Rp47,2 triliun. Sementara itu, pengurangan dilakukan pada postur dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp12 triliun," lanjutnya.
Kemudian, cadangan belanja pendidikan pun mengalami peningkatan sekitar Rp23,9 triliun.
Penambahan ini juga diperkirakan dapat menyerap penggunaan saldo anggaran lebih (SAL) sekitar Rp50 triliun.
BACA JUGA:Ratusan Tentara Ukraina di Mariupol Menyerah Kepada Rusia
"Penambahan pos anggaran belanja dapat kita penuhi dengan perkiraan pendapatan negara bertambah. Pemerintah memproyeksikan kenaikan pendapatan negara menjadi Rp2.266 triliun dari perencanaan semula pada APBN 2022 sebesar Rp1.846 triliun," ucapnya.
Selain itu, defisit anggaran diperkirakan lebih rendah dari target awal 4,85% dari PDB menjadi 4,3-4,5% dari PDB.
"Ini akan memudahkan pemerintah softlanding ke posisi di bawah 3% PDB tahun depan," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)