NEW YORK - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Jumat. Dolar AS naik karena pelaku pasar mencari perlindungan di aset-aset safe-haven di tengah kekhawatiran lonjakan inflasi yang mencapai level tertinggi dalam empat dekade.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,41% menjadi 103,1490, menyusul penurunan 1,05% di sesi sebelumnya.
Dolar menguat terhadap euro karena kegelisahan investor tentang potensi kejatuhan ekonomi dari upaya Federal Reserve untuk menekan inflasi yang menggelembung ke permukaan, memperburuk sentimen risiko di Wall Street.
Baca Juga:Â Jadi Mata Uang Terendah, Orang Kamboja Pilih Transaksi dengan Dolar AS
Dolar naik 0,3% terhadap euro setelah saham AS jatuh pada Jumat (20/5/2022), menempatkan Indeks S&P 500 di ambang konfirmasi telah berada di pasar bearish sejak mencapai rekor tertinggi pada Januari.
Namun keuntungan sesi untuk dolar tidak cukup untuk menghapus penurunan tajam dari awal pekan ini yang telah menarik greenback menjauh dari level tertinggi lima tahun terhadap mata uang bersama, di tengah kekhawatiran reli selama berbulan-bulan mungkin telah berlebihan.
Mata uang AS telah didukung dalam beberapa bulan terakhir oleh pelarian ke tempat yang aman oleh investor, di tengah kerugian di seluruh pasar karena kekhawatiran dampak inflasi yang melonjak, Federal Reserve yang hawkish dan konflik Rusia-Ukraina.
Baca Juga:Â Dolar Akhirnya Turun Jelang Data Inflasi AS
Namun, reli itu tergagap minggu ini karena peningkatan volatilitas di pasar keuangan global, ditambah dengan tingkat tinggi dolar dalam beberapa bulan terakhir, membuat investor meraih keamanan di mata uang safe-haven yen dan franc Swiss.
"Setelah reli baru-baru ini, dolar akan berhenti," ujar Capital Economics Jonas Goltermann, dalam sebuah catatan, dikutip dari Antara, Sabtu (21/5/2022).
Untuk minggu ini mata uang AS turun sekitar 1,3 persen, kinerja mingguan terburuknya terhadap euro sejak awal Februari.
"Kami melihat dolar sedikit meningkat dan melihat ruang bagi mata uang lain untuk berkembang karena ada pergeseran bertahap ke prospek yang lebih baik jika ekonomi global ingin dibantu dan dihidupkan kembali dari paruh pertama yang mengerikan hingga tahun ini," kata Direktur Perdagangan Monex USA di Washington, Juan Perez.