JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi meleah pekan depan. Pelemahan IHSG disebabkan oleh saham berkapitalisasi besar tertahan.
CEO and Founder Tiamo Capital Hendra Martono Liem mengatakan, jika dilihat dari IHSG sendiri, penguatan yang signifikan sudah terjadi mulai 13 Mei hingga akhir pekan kemarin yang artinya sudah sangat luar biasa.
Baca Juga:Â 4 Fakta IHSG Meroket 2,23%, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp9.406 Triliun
"Dari indeks yang sebelumnya bulan mei pada saat itu, kalau perhatikan dia sempet minus sampai minus 8% lho, hingga Mei (2022) yang terakhir kita ditutup hanya -0,08 persen, jadi ini luar biasa," ujar Hendra dikutip Minggu (5/6/2022).
Adapun IHSG berhasil menyentuh level 7.200 di pekan kemarin, namun posisi tersebut tidak mampu bertahan pada akhir sesi perdagangan Jumat (3/6/2022) dan ditutup melemah.
Baca Juga:Â IHSG Menguat 2,23% dalam Sepekan, Transaksi Harian Naik 45,5%
Oleh karena itu, menurut Hendra sudah biasa kalau terjadi pelemahan-pelemahan dan juga terlihat ada beberapa saham yang naik adalah saham-saham kapitalisasinya kecil.
"Kapitalisasinya kecil terus kemudian ada yang hampir ga ada saham yang besar seperti MFIN, PBSA, banyak saham-saham yang baru," katanya.
Hal ini menandakan investor sebaiknya belajar trading dahulu jangan buy and hold, karena tidak terlalu menguntungkan untuk saham-saham di LQ45.