JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) siap mengantisipasi dampak dari kebijakan kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Fed terhadap perekonomian domestik, khususnya ke sektor pasar modal.
"Kebijakan The Fed menaikkan suku bunga, ini akan berisiko. Kalau dalam konteks ini, mungkin tidak hanya pasar modal, kita di OJK bersama dengan teman-teman di perbankan akan buat kebijakan bersama,”kata Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal I OJK, Djustini Septiana di Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Disampaikannya, pihaknya akan membuat kebijakan relaksasi atau pun hal-hal yang tentunya sosialisasi kepada masyarakat bagaimana otoritas mempertahankan ekonomi dalam negeri. Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup melemah ke bawah level psikologis 7.000 seiring koreksi bursa saham regional dan global.
IHSG ditutup melemah 91,21 poin atau 1,29% ke posisi 6.995,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,1 poin atau 0,89 persen ke posisi 1.010,14. Kemudian pada perdagangan Selasa (14/6), IHSG terpantau sudah kembali ke atas level 7.000.
Pelemahan IHSG dipicu adanya kekhawatiran terkait stagflasi global dan adanya kekhawatiran terkait ekspektasi kebijakan pengetatan moneter yang lebih agresif oleh bank sentral Amerika Serikat The Fed seiring masih tingginya inflasi di Negeri Paman Sam.