JAKARTA - Kementerian BUMN menargetkan pendirian holding dan subholding PT PLN (Persero) rampung 2022.
Pada Juni tahun ini perseroan diminta mengfinalisasi virtual holding dan subholding.
Nantinya, akan ada subholding Beyond Kwh yang membuat unit bisnis di luar transmisi listrik.
 BACA JUGA:PLN Aliri Listrik ke 71 Desa Terpencil di Sulawesi Barat
Lalu, subholding power atau pembangkit listrik yang fokus pada pembangkit PLTU batu bara, pembangkit energi terbarukan seperti solar, air geothermal dan lainnya.
Sementara, PLN Pusat bertindak sebagai holding dan mengurus masalah transmisi listrik.
Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury menyebut pembahasan finalisasi virtual holding dan subholding akan di bahas sore hari ini bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Poin pembahasan ini terkait dengan realisasi virtual holding dan subholding pada Juni ini.
"Hari ini kita akan melakukan pembahasan dengan pak Menteri BUMN, Insya Allah sesuai dengan target. Kita berharap akhir Juni ini kita sudah bisa mengfinalisasi untuk melakukan pembentukan virtual holding dan subholding," ujar Pahala saat Penandatanganan HoA antara Pertamina NRE dan Perhutani, Bogor, Selasa (20/6/2022).