JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan PT Garuda Indonesia Tbk akan menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun.
Anggaran ini bersumber dari cadangan pembiayaan investasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022.
Erick menilai suntikan dana segar perlu dilakukan pemerintah lantaran Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional (flag carrier).
BACA JUGA:Korupsi Garuda Indonesia Rugikan Negara Rp8,8 Triliun, Erick Thohir: Kita Perbaiki
Langkah sekaligus membantu emiten bersandi saham GIAA ini keluar dari krisis keuangan.
Adapun PMN ini akan diterima setelah perusahaan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Bahwa nomor satu pemerintahan hadir dulu, sekarang pemerintah membuktikan bahwa ini flag carrier, pemerintah dengan konsep penyelamatan sebagai payung hukum akan menyuntik Rp 7,5 triliun, itu dulu yang kita lakukan," ungkap Erick saat konferensi pers, Jakarta, Senin (27/6/2022).
Pemberian PMN ini merupakan upaya awal pemerintah menyelamatkan Garuda Indonesia, setelah memperoleh homologasi atau kesepakatan damai dengan kreditur terkait proposal utang senilai Rp142 triliun.
Selanjutnya, pemegang saham membidik bisnis baru perusahaan yang fokus pada penerbangan domestik.
"Nah setelah itu baru kita lihat apa perbaikan yang kita lakukan ke depan, yang pasti Garuda ke depan akan fokus domestik bukan internasional, yang dulu 70% internasional semuanya rugi," jelasnya.