JAKARTA - Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Marves, Rachmat Kaimudin mengatakan alasan pemilihan pemanfaatan PeduliLindungi jadi media pembelian minyak goreng curah rakyat (MGCR).
Dia mengatakan hal itu untuk mengantisipasi adanya penimbunan minyak goreng di masyarakat. Sebab, jika menggunakan NIK, resiko orang membeli minyak goreng di banyak warung kemungkinan akan besar.
"Kita belajar dari pengalaman. Jangan sampai ada penimbunan lagi, makanya pakai PeduliLindungi. Karena kalau pake foto KTP/NIK saja, satu orang bisa beli di banyak warung tanpa pengawasan. Kalau pakai PeduliLindungi lebih ketat," kata Rachmat dalam media briefing, Selasa (28/6/2022).
Selain itu, lanjut dia, PeduliLindungi sudah dipakai masyarakat Indonesia selama 2 tahun di masa pandemi. Itu artinya masyarakat sudah familiar dalam penggunaannya.
"Kita juga sudah fasih pakai aplikasi itu. Sekarang kemana-mana kan scan PeduliLindungi. Jadi kalau beli minyak goreng dengan scan barcode saja, saya yakin penerapannya nggak sulit," ujar Rachmat.
Dia menambahkan, penggunaan PeduliLindungi ini juga mengatisipasi pemalsuan data pada KTP. Sebab, tak bisa dipungkiri, zaman sekarang segala sesuatu bisa dipalsukan.