 
                Kegelisahan itu terus dirasakan ayah tiga anak itu, hingga terpaksa dirinya memutuskan untuk menjual mobil Toyota produksi tahun 1976 miliknya.
Akan tetapi dia berpikir hasil penjualan senilai Rp4,2 juta tak lain dan tak bukan untuk dibagikan ke anak-anak yatim piatu.
Setelah melakukan hal itu, sepertinya dewi fortuna seakan datang kepadanya. Seketika Doni mendapatkan kepercayaan dari temanya yang baru di kenal 4 bulan. "Teman saya itu meminta dan mempercayai saya untuk menjual 300 ekor sapi senilai Rp2,1 miliar. Saya tidak keluar uang sedikit pun," imbunya.
Dengan semangat Doni menjual sapi-sapi itu, tak disangka ratusan sapi itu habis terjual sehingga kerugian Rp700 juta kala itu bisa tergantikan dalam satu tahun. Sedangkan keuntungan dijadikan sebagai modal usaha kembali.
Jalan terjal yang dihadapi dalam memulai usaha menjadikan mental Doni kuat, kini usahanya berkembang pesat dalam waktu setahun dia bisa menjual 6-7 ribu ekor sapi yang beromset hingga puluhan miliar rupiah per bulan.
"Usaha saya pastinya bekerjasama dengan peternak-peternak sapi. Kebanyakan sapi yang saya jual bervariasi, yaitu sapi Kupang NTT, sapi Bima, dan Dompu NTB, sapi Bali, Madura, sapi Limosin, Simental dan Wagyu," jelasnya.
Untuk memajang sapi yang akan dijual, Doni memiliki beberapa outlet salah satunya di Mall Hewan Qurban yang dibuka tahun 2002.
Shoroom mobil bekas yang disulap menjadi kandang sapi ketika menjelang hari raya Idul Adha. Selain itu di sebuah depo wilayah Depok dengan luas lahan 500 meter persegi dengan kapasitas 2000 ekor. Serta outlet terbesarnya di Tapos, Bogor, yang dapat menampung 10 ribu ekor.
"Pengalaman ini yang membuat saya tak lupa kepada Allah SWT, bahkan setiap tahun saya selalu memberangkatkan pegawai pergi umroh atau haji," pungkasnya.
(Taufik Fajar)