Abra menyarankan pemerintah segera mengambil keputusan, menambah kuota atau pembatasan pembelian.
Saat ini bola ada di tangan pemerintah, sehingga harus ada kepastian bagaimana keinginan pemerintah menjaga stabilitas harga energi dan inflasi.
“Apakah all out menambah kuota BBM subsidi atau memang balance, tetap memberikan subsidi kompensasi dibarengi pengendalian BBM subsidi,” jelasnya.
Terkait registrasi pengguna BBM subsidi, Abra menilai hal itu dilakukan untuk memberikan pesan kepada masyarakat bahwa pemerintah memiliki keinginan melakukan pengendalian BBM bersubsidi.
“Tapi harusnya bisa lebih fundamental harus ada kebijakan solid dan tegas,” pungkasnya.
Dia menambahkan agar subsidi BBM tepat sasaran harus ada reformasi menjadi bersifat tertutup, sehingga pemberiannya langsung kepada individu atau rumah tangga.
(Zuhirna Wulan Dilla)