Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

6 Fakta Sri Lanka Bangkrut, Nominal Utangnya Bikin Melongo!

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 16 Juli 2022 |05:30 WIB
6 Fakta Sri Lanka Bangkrut, Nominal Utangnya Bikin Melongo!
Sri Lanka bangkrut. (Foto: BBC)
A
A
A

JAKARTA - Sri Lanka dikabarkan bangkrut dengan catatan utang yang fantastis.

Di mana Sri Lanka memiliki utang sebesar Rp748 triliun.

Diketahui, Sri Lanka telah gagal membayar utangnya pertama kali.

Bahkan, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pun mengundurkan diri.

 BACA JUGA:Huru-hara di Sri Lanka, Perdana Menteri Perintahkan Militer Lakukan Apapun Pulihkan Ketertiban

Dirangkum Okezone, Sabtu (16/7/2022), berikut fakta Sri Langka bangkrut:

1. Rincian Utang

Krisis keuangan Sri Lanka ini merupakan yang terburuk selama lebih dari 70 tahun.

Di mana masa tenggang utang itu 30 hari untuk menghasilkan USD78 juta pembayaran bunga utang yang belum dibayar berakhir pada pertengahan Mei 2022.

Adapun Gubernur bank sentral setempat saat itu mengatakan negara itu sekarang dalam default pre-emptive.

Pada Mei 2022, dua lembaga pemeringkat kredit terbesar di dunia juga mengatakan Sri Lanka telah gagal bayar utang alias default.

Di mana default terjadi ketika pemerintah tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh pembayaran utang mereka kepada kreditur.

2. Presiden Sri Lanka Mengundurkan Diri

Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa dikabarkan mundur dari jabatannya, Senin (11/7/2022).

Ini terjadi setelah gelombang unjuk rasa pecah di negara tersebut.

Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardena, pada akhir pekan lalu menyebut bahwa Presiden Rajapaksa akan mengundurkan diri pada 13 Juli 2022 mendatang.

3. Warga Sri Lanka Unjuk Rasa

Juru Bicara Kantor Perdana Menteri mengatakan kalau masyarakat sampai saat ini masih menduduki istana kepresidenan dan kediaman resmi perdana menteri.

Di mana mereka sebelumnya menolak pergi sampai pimpinan Sri Lanka mundur.

4. Masyarakat Tak Bisa Beli Kebutuhan Hidup

Masyarakat Sri Lanka beberapa bulan terakhir sulit memenuhi kebutuhan pangan serta tak mampu membeli bahan bakar dan obat-obatan.

Mereka menilai kalau Rajapaksa gagal mengelola perekonomian Sri Lanka.

"Perjuangan kami belum berakhir," kata pemimpin gerakan protes dari kelompok mahasiswa, Lahiru Weerasekara, seperti dikutip AFP.

"Kami tidak akan menyerah perjuangan ini sampai Presiden Rajapaksa benar-benar pergi," tambahnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement