JAKARTA- PT BRI Multifinance Indonesia atau BRI Finance (BRIF) berencana menerbitkan obligasi Rp700 miliar di tahun ini. dana hasil penawaran umum obligasi BRIF akan digunakan untuk ekspansi bisnis berupa pemberian fasilitas pembiayaan kepada calon-calon debitur. Obligasi BRIF telah mendapat peringkat idAA (double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
"Pada semester II tahun 2022, manajemen BRIF melakukan sejumlah strategi bisnis, di antaranya, optimalisasi single gateway auto loan BRI Group, pengembangan digitalisasi bisnis dan payment gateway, penguatan struktur, kebijakan, dan digitalisasi sistem sumber daya manusia (SDM), dan implementasi fast track approval," ujar Direktur Utama BRIF Azizatun Azhimah, dikutip dari Antara, Selasa (19/7/2022).
Dirinya pun menargetkan dapat meningkatkan total pembiayaan baru di atas Rp 5 triliun pada 2022. Dia mengatakan ekspektasi itu berasal dari pembiayaan mobil baru, bekas, dan sepeda motor.
Baca Juga:Â Fasilitasi Pembiayaan Kepemilikan Mobil, MNC Finance dan BRI Finance Jalin Kerja Sama
"BRIF menawarkan tiga jenis pembiayaan, yaitu pembiayaan konsumer, komersial dan korporasi. Pembiayaan konsumer meliputi pembiayaan mobil baru, mobil bekas, pembiayaan motor, dan pembiayaan fasilitas dana melalui BRIfast," ujar Azizatun.
Sementara pembiayaan komersial, lanjut Azizatun, terbagi dalam dua jenis yaitu pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja dan SPK financing. Adapun pembiayaan korporasi mencakup pembiayaan COP, MOP dan Sewa Operasi (BRIFleet).
Per Mei 2022, total piutang pembiayaan BRIF mencapai Rp5,6 triliun. Angka tersebut naik sekitar 29 persen secara tahunan dan tumbuh sekitar 18 persen dari Desember 2021. Per Mei 2022, porsi piutang pembiayaan multiguna tercatat sebesar 68 persen, naik dari 59 persen pada Desember 2021.
Selain itu, BRIF juga berhasil meningkatkan kinerja keuangan dan kualitas aset. Total aset tercatat sebesar Rp6,3 triliun pada Mei 2022 atau naik 21 persen (year to date). Kontribusi terbesar dari peningkatan aset berasal dari piutang pembiayaan konsumen dan kenaikan pada aset sewa operasi.
Selama 2021, BRIF mampu membukukan pendapatan operasional sebesar Rp 612 miliar, naik sebesar 24 persen dari Rp493 miliar pada 2020. Pencapaian itu sejalan dengan pertumbuhan pada piutang pembiayaan.
Sementara beban operasional relatif terjaga dengan naik sebesar 15 persen dari Rp482 miliar pada 2020 menjadi Rp555 miliar pada 2021.
Follow Berita Okezone di Google News