JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatatkan bahwa nilai kontribusi industri migas terhadap industri lain sampai Juni 2022 mencapai Rp174,53 triliun.
Nilai kontrak tersebut jauh di atas komoditas utama migas sendiri sepanjang 2020 sampai Juni 2022 sebesar Rp141,20 triliun.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan bahwa pihaknya bakal terus mendorong penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk mendukung operasional di sektor industri hulu migas.
"Artinya, kalau kita terlalu bergantung pada produk luar bisa jadi kita kalah cepat. Bukan berarti tidak boleh impor, kita berusaha ciptakan respon lokal sehingga respon di hulu migas bisa cepat," kata Fatar Yani di Kantor SKK Migas, Senin (18/7/2022).
 BACA JUGA:Realisasi TKDN Hulu Migas Tembus 63,3%
Fatar menilai, kehadiran industri migas juga telah berhasil menciptakan efek berganda yang menggeliatkan industri-industri nasional lainnya.
Follow Berita Okezone di Google News