JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti probabilitas resesi yang mulai nampak di berbagai belahan dunia.
Survei Bloomberg, sebut dia, sudah menyebutkan bahwa angka probabilitas resesi di beberapa negara seperti Sri Lanka 86%, Eropa 55%, dan Amerika Serikat (AS) 40%, dan China 20%.
Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Australia, Taiwan, Malaysia, Thailand, dan sederet negara lainnya juga tak lepas dari probabilitas resesi.
BACA JUGA:Sri Mulyani Tantang Anak Muda Seberapa Kenal dan Paham APBN
"Angka probabilitas resesi Indonesia berdasarkan survei tersebut masih jauh lebih kecil di 3%," ujar Sri dalam konferensi pers APBN KITA edisi Juli 2022 di Jakarta, Rabu(27/7/2022).
Dia menyebutkan bahwa dengan kondisi dinamika global yang tak menentu seperti saat ini, risiko resesi menjadi semakin nyata.
Tak hanya itu saja, kini bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed sudah berencana untuk menaikkan suku bunga acuannya.
"Bahkan, kemungkinannya meningkat tajam. KIta lihat ada kenaikan suku bunga yang memunculkan adanya tantangan atau ancaman resesi," ungkap Sri.
Namun, dia meyakinkan bahwa posisi Indonesia masih cukup baik.
"Seperti yang diramalkan International Monetary Fund (IMF), ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 5,3%. Meski proyeksinya masih di posisi yang baik, kita tidak boleh terlena dan harus tetap waspada," pungkas Sri.
(Zuhirna Wulan Dilla)