JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan investor besar untuk mengejar target lifting migas.
Namun, iklim investasi minyak dan gas (migas) di Indonesia perlu diperbaiki.
Dia menuturkan jika industri migas akan tumbuh kedepannya.
Maka, perlu ada penguatan di sektor hulu, ini menjadi tanggung jawab Kementerian ESDM dan SKK Migas.
BACA JUGA:Bahas Nasib SKK Migas, Begini Kata DPR
"Untuk itu memang kita harus menciptakan iklim investasi yang memang memberikan daya tarik untuk masuknya investor-investor besar bekerjasama dengan pelaku-pelaku usaha di dalam negeri," kata Arifin dalam acara Forum Kapasitas Nasional II-2022, Rabu (27/7/2022).
Menteri ESDM menegaskan bahwa tujuan tersebut untuk mengembangkan sumber daya alam yang berkaitan dengan industri migas.
Sehingga berdampak positif terhadap ekonomi nasional.
"Mengembangkan sumber daya alam kita yang sangat besar dan masih berpotensi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kita kedepan," ucapnya.
Pertumbuhan yang dimaksud Menteri Arifin mengarah pada target produksi migas dalam negeri.
Di mana target lifting minyak bumi sebanyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030.
"Untuk bisa menumbuhkan pertumbuhan industri hulu-nya, jadi kita terus bisa melakukan banyak eksplorasi, bisa melakukan banyak eksploitasi," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)