Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani Ungkap Sinyal Positif Ekonomi RI, Apa Saja?

Michelle Natalia , Jurnalis-Senin, 01 Agustus 2022 |19:44 WIB
Sri Mulyani Ungkap Sinyal Positif Ekonomi RI, Apa Saja?
Sri Mulyani ungkap perbaikan ekonomi Indonesia (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap perbaikan perekonomian domestik pada triwulan II-2022 diproyeksikan masih akan terus berlanjut. Ini terutama dari perekonomian dalam negeri Indonesia, perbaikan dari perekonomian ditopang oleh meningkatnya konsumsi dan investasi serta kinerja ekspor.

"Berbagai indikator dini pada Juni tahun 2022 juga tercatat tetap baik. Misal Indeks Penjualan Riil (IPR) tumbuh 15,4% year-on-year(yoy), kinerja sektor manufaktur juga tetap positif tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) yang masih ekspansif, dan bahkan mengalami penguatan pada bulan Juli dari 50,2 di bulan Juni menjadi 51,3," ungkap Sri dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022 secara virtual di Jakarta, Senin(1/8/2022).

Konsumsi listrik, terutama untuk industri maupun bisnis juga tumbuh positif dan kuat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat pada level 128,2 dari posisi Maret yang waktu itu hanya di 111,0. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki optimisme terhadap prospek pemulihan ekonomi.

"Dari sisi kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI), masih diperkirakan tetap kuat di tengah tekanan terjadinya arus modal keluar (outflow). Transaksi berjalan pada triwulan II-2022 diproyeksikan mencatat surplus dan lebih tinggi dibandingkan capaian surplus pada triwulan I-2022," ungkap Sri.

Hal ini terutama didukung oleh kenaikan surplus di neraca perdagangan, terutama akibat tingginya harga komoditas global yang merupakan barang-barang ekspor Indonesia. Pada bulan Juni 2022, surplus neraca perdagangan tercatat mencapai USD5,09 miliar. Kalau dilihat selama satu triwulan, yaitu triwulan II-2022, NPI surplus mencapai USD15,55 miliar. Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan tetap terjaga dan itu didukung oleh aliran modal masuk ke Indonesia dalam bentuk penanman modal asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI).

"Dari investasi portofolio di triwulan II-2022 tercatat nett inflow sebesar USD0,2 miliar. Meskipun demikian, memasuki triwulan III-2022, yaitu hingga 28 Juli, investasi portofolio mencapai nett outflow sebesar USD2,05 miliar. Hal ini sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi," pungkas Sri.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement