JAKARTA - Pemerintah memastikan akan tetap menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk menjaga daya beli masyarakat.
Kebijakan tersebut dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tekanan resesi dunia.
"APBN akan terus (digunakan) melindungi daya beli masyarakat. Kenaikan harga BBM, listrik, dan gas, kalau perlu kita tahan, kita tahan dulu. Juga tarif ekspor CPO juga akan kita turunkan, sehingga harga tandan buah segar kelapa sawit bisa naik. Sehingga bisa jadi income bagi petani," jelas Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara pada acara MNC Forum yang digelar secara daring, Kamis (4/8/2022).
Diakuinya, subsidi BBM yang dialokasikan pemerintah diperkirakan akan mencapai Rp502 triliun.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan subsidi tahun 2021 sebesar Rp152 triliun. Subsidi itu diambil dari pajak dan pendapatan lainnya yang didapat negera.
"Ini strategi jangka pendek yang kami lakukan untuk menjaga ekonomi kita, " tegasnya.