JAKARTA – Anak Usaha Pertamina yakni PT Pertamina Hulu Rokan memerlukan biaya hingga USD2 juta atau setara Rp29,72 miliar (kurs Rp14.860 per USD) untuk pengeboran satu sumur minyak di kawasan Hulu Rokan, Provinsi Riau.
"Buat gambaran ya per sumur itu kurang lebih USD600 ribu sampai USD2 juta tergantung kedalaman dari sumur-sumur tersebut," kata Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan, Jaffee A Suardin saat ditemui di sumur Rig PDSI.49.2PD550-M, Bekasap, Riau, Senin, (8/8/2022).
Dana tersebut digunakan untuk operasional pengeboran dari mulai pengadaan fasilitas dan operasional pengolahan lahan.
Tahun ini, pihaknya sudah berhasil membuat 376. Keberhasilan itu tidak terlepas dari kontribusi jajaran Pertamina Hulu Rokan hingga pemerintah dari segi pendanaan dan fasilitas.
"Ini luar biasa 'support' dari Pertamina dan pemerintah untuk investasi besar dalam menambah produksi migas," kata dia.
Dia memastikan akan memaksimalkan produksi minyak dari sumur yang baru maupun yang sebelumnya telah ada.
Pihaknya juga akan menggenjot target pembuatan sumur bor yang dicanangkan bisa mencapai 500 titik pada tahun 2022.
Pengeboran itu dilakukan di sumur baru yang berlokasi di Wilayah Kelolaan Pertamina Hulu Rokan (PHR) ini mencakup tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Siak, Bengkalis, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Kota Pekanbaru dan Kota Dumai.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)