BEKASI - Harga daging ayam potong kian mahal dan mulai dikeluhkan pedagang di pasar Hewan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Kenaikan harga ini mulai dirasakan sejak dua bulan terakhir.
Selain para pedagang, para pembeli juga ikut mengeluh tingginya harga daging ayam potong tersebut. Terutama harga daging ayam potong jenis peren dan boiler, yang tentunya mempengaruhi omzet penjualan mereka.
Pedagang Ayam Potong, Kholis mengatakan, kenaikan harga hingga mencapai 46% dari harga normal, yang biasanya harga normalnya Rp24.000 per kilo saat ini sudah mencapai harga Rp35.000 per kilogramnya.
Baca Juga:Â Stabilisasi Harga Daging dan Telur Ayam, Mendag Zulhas Panggil Pengusaha Makanan Ternak
Tingginya harga ayam potong sangat mempengaruhi omzet penjualan daging ayam potong dilapaknya. Kata Kholis, tingginya harga dipengaruhi oleh tingginya harga pakan ternak dan sulitnya mendapatkan pasokan ayam dari para peternak.
"Jelas mempengaruhi pendapatan kita, kalau kaya karyawan kita ini kan gajinya gak bisa dipotong, jadi iya mau gak mau kita harus rela keuntungan berkurang," ujarnya. Kamis (11/8/2022).
Menurutnya, berkurangnya omzet penjualan, diakui Kholis lantaran para pelanggannnya, banyak mengurangi kwantitas belanja akibat semakin tingginya harga daging ayam potong.
Baca Juga:Â Harga Daging Sapi dan Ayam Mahal, Daya Beli Masyarakat Turun
"Biasanya itu kita order satu mobil, habis dalam satu hari, sekarang ini satu mobil itu paling bisa habis dalam dua sampai tiga hari, mas." ungkapnya.
Hal, senada juga dirasakan oleh Pepen Sutikno (38) pedagang bubur ayam yang biasa membeli kebutuhan daging ayam potong di Pasar Hewan Cikarang Utara. Menurutnya, dalam dua bulan terakhir kondisi harga daging ayam mengalami naik dan turun, bahkan saat ini sudah jauh dari harga normalnya.
"Kalau normal itu saya belanja harga Rp. 24.000 kalau sekarang sudah Rp. 35.000 perkilo, jelas keuntungan dagang bubur saya berkurang, karena kan harus nutup harga belanja daging ayam juga," kata Pepen.
Follow Berita Okezone di Google News