Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Pertalite Cs Bakal Naik, Buruh Siap Demo Besar-besaran

Rizky Fauzan , Jurnalis-Selasa, 23 Agustus 2022 |16:47 WIB
Harga Pertalite Cs Bakal Naik, Buruh Siap Demo Besar-besaran
Buruh Siap Demo Jika Harga BBM Naik. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Serikat Pekerja Indonesia menyatakan siap melakukan demonstrasi serentak di 34 wilayah provinsi untuk menolak kenaikan harga BBM. Mogok nasional akan dilakukan jika Presiden Joko Widodo memutuskan kenaikan harga BBM pekan ini.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan bahwa unjuk rasa rencananya dilakukan awal September.

"Kami akan melakukan demo di 34 provinsi, 440 kabupaten/kota untuk menolak kenaikan BBM dan omnibus law awal September 2022. Mogok juga akan dilakukan apabila ada pemaksaan, kami akan lakukan mogok nasional. Upah kami tahun ini hanya naik 1% padahal inflasi sudah 4,9%," kata Iqbal di Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Iqbal membeberkan bahwa ada beberapa alasan mengapa serikat buruh menolak rencana kenaikan komoditas tersebut. Pertama, kenaikan harga BBM akan mengakibatkan lonjakan inflasi yang diprediksi bisa tembus di angka 6,5%.

Baca Juga: Lapor Pak Jokowi, Ini Bocoran Skema Kenaikan Harga BBM

"Kenaikan harga BBM akan mengakibatkan inflasi yang tajam, dan harga pertalite yang katanya dipatok Rp10 ribu akan membuat inflasi tembus di angka 6,5%. Sekarang inflasi sudah 4,9%," kata Iqbal.

Menurut dia, akibatnya daya beli masyarakat akan turun. Apalagi, sudah tiga tahun berturut-turut buruh pabrik tidak naik upah minimumnya.

Kenaikan harga BBM yang tidak diimbangi dengan kenaikan upah, sampai 5 tahun mendatang karena omnibus law, itu akan membuat daya beli terpuruk anjlok 50 persen lebih. Kami pro subsidi dan jaminan sosial," katanya.

Baca Juga: Harga BBM Bakal Naik, Jokowi: Harus Hati-Hati

Kedua, risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) karena kenaikan harga barang-barang dipicu oleh harga BBM.

"PHK di mana-mana karena perusahaan akan memangkas operasionalnya karena harga energi naik," katanya.

Ketiga, dalih pemerintah menaikkan harga BBM dengan alasan di negara lain sudah lebih mahal. Ia mengatakan membandingkan harga BBM Indonesia dengan negara lain tanpa melihat income per kapitanya tidak tepat.

Keempat, jika alasan kenaikan pertalite dan solar subsidi ini karena lingkungan, katanya, ini akan sangat tidak tepat. Selama ini, kata Said Iqbal, industri besar masih memakai batu bara dan diesel.

"Jadi ini hanya akal-akalan saja untuk menaikkan BBM," jelasnya.

Terakhir, ada 120 juta pengguna motor dan angkutan umum yang merupakan kelas menengah ke bawah, dan sangat rentan dengan kenaikan harga BBM.

Sebagaimana diketahui, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan menyebutkan kemungkinan besar Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM pada pekan ini.

Kenaikan dilakukan karena beban APBN untuk menanggung subsidi energi termasuk BBM tahun ini melonjak jadi Rp502 triliun akibat lonjakan harga minyak.

Namun, Jokowi usai memberikan pengarahan kepada Kadin se-Indonesia masih belum memberikan gambaran pasti kapan kenaikan akan dilakukan. Menurutnya, pemerintah harus berhatii-hati dalam memutuskan kebijakan harga BBM supaya tidak membebani masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement