MALANG - Kemiskinan ekstrem masih terdapat di tiga kelurahan dari 57 kelurahan di Kota Malang. Terbanyak memang berada di wilayah Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso mengungkapkan, secara keseluruhan di Kota Malang hanya Kelurahan Tanjungrejo yang memiliki tingkat kemiskinan ekstrem terparah.
"Yang parah di sini memang, kalau kemiskinan ekstrem yang kita tinjau ada 6 KK (kepala keluarga)," ucap Erik Setyo, pada Kamis (25/8/2022).
Baca Juga: Cara BUMN Tekan Angka Kemiskinan RI
Erik menjelaskan, Pemkot Malang berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrem sesuai arahan dari Menko PMK Muhadjir Effendy saat kunjungannya ke rumah warga dengan kategori miskin ekstrem, pada Rabu sore kemarin (24/8/2022). Namun pengentasan ini memerlukan sinergi program lintas perangkat daerah.
"Jadi pastinya dalam mengentaskan kemiskinan seperti ini melibatkan banyak sektor, melibatkan banyak urusan melibatkan banyak perangkat daerah, untuk acara terpadu melaksanakan seperti yang disampaikan oleh bapak Menko," ungkap dia.
"Termasuk pula dari sektor pendidikan, sanitasi, infrastruktur, ada banyak hal yang nanti juga termasuk pula akan melakukan pengkajian terkait pembangunan sekolah di tingkat menengah pertama," imbuhnya.
Baca Juga: Perbandingan Penduduk Miskin di Kota dan Pedesaan Indonesia
Terpisah, Lurah Tanjungrejo Mokhammad Dulajis mengakui di wilayahnya masih ada warga dengan kategori miskin ekstrem. Dimana secara kriteria mereka hanya memiliki penghasilan di bawah Rp 70.000, luas rumah di bawah 21 meter persegi, dengan alas tanah dan tembok serta atap yang tidak layak.
"Kalau di wilayah kami terutama ekonominya kebutuhan pokonya tidak dapat terpenuhi, kebutuhan yang sangat mendasar. Kemudian papan, kita lihat sendiri, saudara - saudara kita semuanya mendirikan tempat bangunan di atas lahan irigasi, itu salah satu faktornya. Makanya juga, dari ekonomi yang sangat rendah, sehingga kebutuhan pokoknya termasuk makan minumnya jelas ini memiliki kriteria di bawah standar," jelas Dulajis.