Selain itu, bendungan ini juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 0,81 MW, reduksi banjir sebesar 390 m3/detik khususnya di Kecamatan Taliwang yang merupakan daerah rawan banjir, serta potensi sebagai tempat konservasi, tempat pariwisata, dan perikanan darat.
Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk dilakukan sejak Februari 2020 dengan biaya sebesar Rp1.277 miliar dan ditargetkan rampung pada Desember 2023.
Pembangunan dilakukan dalam dua paket dimana Paket I dilaksanakan oleh PT Nindya Karya dan PT Bahagia Bangun Nusa (KSO), sedangkan Paket II oleh PT PP-Marfri (KSO).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)