Negara pulau itu telah menunda pembayaran utang luar negeri hampir $7 miliar yang jatuh tempo tahun ini. Total utang luar negeri negara itu berjumlah lebih dari $51 miliar, yang $28 miliar di antaranya harus dilunasi pada tahun 2028.
IMF mengatakan ekonomi Sri Lanka diperkirakan akan berkontraksi 8,7 % dan inflasi telah melampaui angka 60%.
“Dengan latar belakang ini, program pihak berwenang, yang didukung IMF, akan bertujuan untuk menstabilkan ekonomi, melindungi mata pencaharian rakyat Sri Lanka, dan menyiapkan landasan bagi pemulihan ekonomi serta memajukan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” kata IMF.
(Feby Novalius)