Ali menambahkan, dengan asuransi, petani tetap memiliki modal untuk tanam kembali. "Sehingga petani bisa terhindar dari kerugian dan produksi pertanian dapat tetap terjaga," katanya.
Yang tidak kalah penting, sambungnya, harus ada tindak lanjut dalam penanganan lahan dan komoditas yang terdampak hama. "Serta harus ada untuk tetap menjaga produksi dan stabilitas pasokan pangan di sepanjang tahun dan musim," katanya.
Di Pringsewu, petani di area persawahan Pekon Klaten, gagal panen akibat serangan hama tikus. Sri, salah satu petani mengaku lebih dari setangah hektare sawahnya bulan ini gagal panen.
Gagal panen sawahnya tersebut, Sri mengungkapkan, karena hama tikus yang menyerang dari awal penanaman hingga masa panen.
"Setengah hektare ada ini gagal panen, lihat saja pohonnya pendek dan padinya kecil-kecil," ucapnya.
(Agustina Wulandari )