JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai pembangunan infrastruktur menjadi katalisator dalam kemajuan sebuah negara khususnya Indonesia. Namun diakuinya bahwa pembanguan infrastruktur membutuhkan pendanaan yang besar dan tidak cukup hanya di topang APBN.
"Dari sisi ranking termasuk negara yang memiliki gap Infrastruktur yang sangat serius, jadi kalau kita bicara Indonesia ingin menjadi negara maju, menjadi negara high income, kompetitif maka tidak ada pilihan tentu selaik investasi di bidang SDM, maka Investasi di bidang infrastruktur menjadi persyaratan," ujar Sri Mulyani dalam sambutannya pada acara Penyelesaian Transaksi Ruas Tol Kanci - Pejagan dan Pejagan - Pemalang antara INA dan Waskita Toll Road, Selasa (6/9/202).
Baca Juga:Â Menko Airlangga Tegaskan Seluruh Fisik Proyek Strategis Rampung Sebelum 2024
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan pemerintah memahami bahwa hal tersebut memang menjadi sebuah tantangan dan sekaligus merupakan tugas yang harus diselesaikan untuk menciptakan Indonesia sebagai negara high income.
Oleh karena itu menurutnya pemerintah membuat prioritas beberapa proyek infrastruktur yang dianggap memiliki yang dianggap punya peranan strategis didalam pelaksanaannya karena memiliki katalitic role yang luar biasa, seperti pembangunan jalan tol.
Adapun sepanjang 2016 hingga 2022, Sri Mulyani mengungkapkan setidaknya pemerintah telah membuat 128 proyek strategis nasional (PSN) dengan total investasi mencapai Rp716,4 tirliun.
"Menyadari pentingnya bahwa untuk membangun infrastruktur dengan Financing yang berkelanjutan, dan tidak mungkin itu hanya tergantung dari APBN, dan tidak mungkin hanya tergantung dari neraca keuangan BUMN," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: BuddyKu Fest: Challenges in Journalist and Work Life Balance Workshop
Follow Berita Okezone di Google News