JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak masyarakat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM). Dirinya berharap masyarakat mulai beralih ke energi alternatif.
Menurut Erick, Indonesia sudah tidak lagi menjadi bagian dari OPEC karena sudah menjadi negara importir BBM sejak 2003. Sehingga alokasi kuota BBM bersubsidi yang diberikan pemerintah setiap tahun berdampak terhadap stabilitas APBN.
Baca Juga: Erick Thohir ke Kantor Pertamina Cek Kuota BBM Subsidi, Aman Pak?
"Jumlah penduduk bertambah dari berapa ratus juta (dulu) sekarang 273 juta, mobil tambah yang artinya penggunaan BBM meningkat, belum lagi industri petrochemical membutuhkan crude oil yang kita produksi untuk plastik, baju, dan lain lain. Dengan hal seperti itu, suka tidak suka kita harus mulai mengefisienkan impor, harus juga mengurangi ketergantungan dengan BBM," kata Erick dalam sesi wawancara usai mengunjungi fasilitas Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) di Graha Pertamina, dikutip dari Antara, Jakarta, Rabu (7/9/2022).
Erick mengatakan kerangka kerja cetak biru (blueprint) yang pemerintah dorong dalam program transisi energi dari energi fosil ke energi alternatif, di antaranya mendorong penggunaan sepeda motor listrik dan mobil listrik, serta mendorong penggunaan kompor induksi untuk memasak.
Baca Juga: Masyarakat Banding-bandingkan Harga BBM Pertamina Vs Shell Cs, Begini Reaksi Erick Thohir
Tak hanya itu, pemerintah juga mendorong solusi agar bahan bakar minyak bisa dicampur dengan bahan bakar nabati dari kelapa sawit yang dinamakan produk biodiesel.
Indonesia telah mengimplementasikan bahan bakar campuran solar dan minyak sawit dengan komposisi 70:30 atau biasa dikenal dengan B30 dan saat ini secara bertahap menuju B40 dengan komposisi 60% solar dan 40% minyak sawit.