JAKARTA - Sejumlah pengendara ojek online (ojol) mengaku bahwa di hari pertama pasca kenaikan tarif pendapatan yang diterima mengalami penurunan.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah resmi menaikan tarif ojol pada 11 September 2022 kemarin.
Salah seorang pengendara bernama Emil (32) mengaku pendapatannya berubah menjadi menurun sejak diberlakukannya tarif baru.
"Ada perubahan, berasa juga, tadinya bensin gak seberapa sekarang bensin jadi tinggi juga," kata Emil kepada MNC Portal Indonesia saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin (12/9/2022).
BACA JUGA:Tarif Ojol Naik, Pekerja: Dari Rp19.000 Sekarang Jadi Rp25.000 ke Kantor
Dia menyebut pasca kenaikan tarif, jika mulai bekerja sejak pagi hanya bisa mendapatkan penghasilan mulai dari Rp100.000 hingga Rp150.000 saja.
Padahal sebelum kenaikan tarif, biasanya mendapatkan penghasilan minimal Rp150.000 hingga Rp200.000 dalam sehari.
"Belum puas sih, kalau saya mending tidak usah naik (tarif), yang penting potongannya aja dikurangin, soalnya potongan dari aplikatornya gede, potongannya 30%," jelasnya.
Dia berharap semua pihak terkait bisa lebih memperhatikan pengemudi, jangan sampai pengemudi menjadi korban terutama dengan naiknya berbagai macam kebutuhan pokok.
"Harapannya tolonglah orang kaya kita dimengerti, jangan terlalu digencet masalah harga BBM gini, udah susah tambah susah," bebernya.
Sementara itu, pengendara lain bernama Rosida (64) mengungkapkan bahwa dirinya belum terlalu merasakan perubahan pasca kenaikan tarif.
Namun dia juga mengaku sudah mulai mengalami penurunan jumlah penumpang dan penghasilannya sudah mulai menurun.
"Mungkin belum tahu untuk semuanya kenaikannya. Kalau kemarin belum naik pendapatan lumayan, ini sekarang ordernya juga berkurang anak sekolah itu," ucapnya.
Dia juga berharap potongan yang dilakukan oleh aplikator agar bisa diturunkan.
Hal itu karena potongan dari aplikator terlalu besar.
"Paling untuk potongan di aplikasinya terlalu gede," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)