JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan laba USD150,4 juta atau setara Rp2,2 triliun (kurs Rp14.915 per USD) di semester I-2022. Adapun, pendapatan perseroan tercatat tumbuh menjadi USD564,53 juta dari sebelumnya sebesar USD414,94 juta.
Seiring dengan kinerja positif pada paruh pertama tahun ini, perseroan menyebut bahwa, tidak menutup kemungkinan akan ada pembagian interim. Namun, keputusan tersebut harus dengan mempertimbangkan berbagai hal.
Baca Juga: Perpanjangan Izin Tambang Vale Ditolak Gubernur Sulsel, Ini Reaksi Menteri ESDM
Direktur Keuangan INCO Bernardus Irmanto mengatakan, perseroan masih akan menghitung serta mengevaluasi kondisi kas ke depan. Hal ini dikarenakan ada beberapa proyek yang harus didanai oleh perseroan.
“Kami tidak menutup kemungkinan untuk pembagian dividen, namun kami harus sangat berhati-hati dalam berhitung dan mengkaji semua kebutuhan kas, terutama terkait proyek-proyek kami,” kata Bernadus dalam konferensi pers usai paparan publik, Rabu (14/9/2022).
Sebagai informasi, saat ini INCO tengah menggarap tiga proyek smelter nikel dengan total nilai investasi sebesar USD8 miliar. Pertama, proyek Blok Bahodopi yang akan dibangun di Kawasan Industri di Sambalagi, Sulawesi Selatan dengan nilai investasi sebesar USD2,3 miliar.
Kedua, proyek Blok Pomalaa di Sulawesi Tenggara yang bekerja sama dengan Huayou China dan Ford Motor. Adapun, pembangunan smelter ini memiliki nilai investasi sebesar USD4,5 miliar.