Pasca kenaikan harga BBM awal bulan ini, sejumlah komoditas pangan seperti aneka cabai dan bawang merah mengalami kenaikan harga, walaupun saat ini pergerakan harga komoditas tersebut cenderung menurun dan stabil. Sedangkan, harga komoditas yang perlu mendapat perhatian khusus yakni adalah harga beras yang masih dalam tren meningkat.
“Kalau saya lihat secara objektif dari berbagai macam data makro mulai dari potensi pertumbuhan ekonomi, inflasi, sampai kepada foreign research, memang masih jauh untuk khawatir kita jatuh kepada jurang resesi sebagaimana yang sudah terjadi di sebagian negara dan dikhawatirkan di beberapa negara lainnya. Bagi Indonesia yang mempunyai keterkaitan terhadap ekonomi global lebih kecil, maka dampaknya untuk tingkat inflasi bisa lebih mild,” ujar Ekonom CORE Mohammad Faisal.
Pemerintah Pusat melalui TPIP-TPID akan terus memperkuat koordinasi maupun sinergi program kebijakan untuk stabilisasi harga, terutama pasca penyesuaian BBM. Selain itu, dilakukan juga perluasan Kerja Sama Antardaerah (KAD), terutama untuk daerah surplus/defisit dalam menjaga ketersediaan suplai komoditas. Upaya lain yang yakni melalui penambahan frekuensi pelaksanaan Operasi Pasar, termasuk peningkatan program Ketersediaan Pangan dan Stabilitas Harga (KPSH) untuk segera menstabilkan harga beras.
“Meskipun ada kenaikan harga BBM dalam satu-dua minggu ini, tapi saya masih tetap optimistis, karena laju ekonomi kita sedang tinggi-tingginya. Saya yakin dengan koordinasi antara pusat, provinsi, dan daerah, juga dibantu para mitra dan stakeholder, mudah-mudahan kita bisa atasi laju tingginya inflasi di Indonesia,” terang Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar.