Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Siapkan IPO Primaya Hospital pada Kuartal IV-2022

Agregasi Harian Neraca , Jurnalis-Senin, 26 September 2022 |12:49 WIB
Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Siapkan IPO Primaya Hospital pada Kuartal IV-2022
Ilustrasi saham. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berencana memboyong Primaya Hospital menggelar initial public offering (IPO) di kuartal keempat tahun ini.

“Salah satu fokus investasi Saratoga adalah di sektor kesehatan dan perseroan telah menanamkan dananya di Primaya Hospital. Kami rencananya akan meng-IPO-kan perusahaan ini di kuartal IV tahun ini,”ujar Direktur Investasi SRTG, Devin Wirawan di Jakarta dikutip Harian Neraca, Senin (26/9/2022).

Dia juga menyampaikan investasi di Primaya Hospital merupakan salah satu success story perseroan, di mana empat tahun yang lalu berinvestasi di Rumah Sakit Primaya saat itu mereka hanya memiliki empat rumah sakit.

 BACA JUGA:4 Tips MotionTrade Bertahan di Pasar Saham yang Naik Turun

Kemudian seiring berjalannya waktu, saat ini mereka sudah memiliki 15 rumah sakit dan ada beberapa rumah sakit yang sedang under construction.

Sebelumnya, Devin sempat menyebutkan, dengan manajemen yang sudah ada dan dengan bisnis yang Primaya Hospital miliki, Saratoga melihat Primaya memang sudah memiliki sixe yang cukup untuk IPO.

“Kami melihat dengan manajemen yang sudah ada dan dengan bisnis yang mereka miliki, kami melihat memang perusahaan ini sudah memiliki size yang cukup untuk bisa IPO di Indonesia Stock Exchange,” ungkap Devin.

Diketahui, Primaya Hospital adalah transformasi dan wujud baru dari Rumah Sakit Awal Bros. Perubahan nama ini dilakukan pada April 2020 sebagai bukti dari komitmen Awal Bros Group dalam memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik kepada semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.

Jaringan rumah sakit ini bermulai dari Rumah Sakit Global Medika di Tangerang yang didirikan oleh Prof dr Yos E Susanto, PhD pada tahun 2006.

Kemudian tahun 2008, Rumah Sakit Global Medika bermitra dengan Rumah Sakit Awal Bros. Tahun 2014 kemudian mengakuisisi Rumah Sakit Evasari. Tahun 2016, Saratoga masuk menjadi investor.

Adapun Primaya Hospital bukanlah satu-satunya portofolio Saratoga di sektor kesehatan. Perusahaan yang didirikan Sandiga Uno dan Edwin Soeryadjaya pada tahun 1997 ini juga berinvestasi di Deltomed, produsen Antangin. Kemudian Devin juga menjelaskan, perseroan belum melakukan buyback saham meski saat ini harganya terdiskon.

Alasannya, buyback ini akan ada efek negatifnya di mana likuiditas saham SRTG bakal menurun.

“Kalau kita terus membeli saham ini memang diskonnya bisa mengecil tapi nanti likuiditas turun. Itu juga something yang kita pertimbangkan karena kami ingin menjadi trully perusahaan investasi yang dimiliki oleh banyak investor, retail investor dan institution investor,” jelas Davin.

Sehingga perseroan juga harus menjaga supaya level likuiditas di market di level yang reasonable. Jadi itu adalah konsiderasinya. Saat ini perseroan fokus bagaimana caranya untuk mengedukasi market.

Dia juga menyebut investor yang sudah berinvestasi lama di Saratoga sudah bisa merasakan bagaimana hasilnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement