JAKARTA - Secara fluktuasi pasar saat ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terprediksi mulai turun dari yang sempat menembus level 7.300.
CEO Advisor.id Praska Putrantyo mengatakan, kinerja ini sebenarnya sudah merefleksikan dari kinerja emiten yang fantastis terutama dari sektor komoditas.
"Sehingga saya rasa cukup wajar jika memasuki kuartal IV kinerja pasar sudah mulai fluktuatif sebagai respon dari recovery economy yang tercermin dari lonjakan inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar dan kenaikan suku bunga," jelas Praska dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Selasa (27/9/2022).
Menurut Praska, saat ini investor sudah tidak bisa buy atau secara lebih ke active trading ya di jangka pendek-menengah dan lebih memilih saham yang lebih averaging.
 BACA JUGA:Seharian di Zona Merah, IHSG Ditutup Melemah ke Level 7.127
Adapun saham berbasis CPO, kata Praska, masih rawan pelemahan dan masih dalam reli bearish setelah sempat menguat. Untuk prospek CPO sendiri tidak seperti demand yang dialami batu bara.
Artinya, saham CPO secara jangka pendek masih memungkinkan, tapi investor harus melakukan konsekuensi stop loss.
Untuk beberapa emiten CPO saja membukukan kinerja yang kurang memuaskan dan ada terhambat dalam proses produksi.
Praska menilai, TAPG, DSNG dan LSIP adalah saham berbasis CPO yang bisa jadi rekomendasi.
Baca Juga: BuddyKu Fest: 'How To Get Your First 10k Follower'
Follow Berita Okezone di Google News