Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Penyebab Dolar AS Terus Menguat dan Dampaknya ke Ekonomi

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 29 September 2022 |07:32 WIB
Ini Penyebab Dolar AS Terus Menguat dan Dampaknya ke Ekonomi
Indeks Dolar AS menguat (Foto: Ilustrasi Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Ini penyebab dolar Amerika Serikat (AS) menguat dan dampaknya ke ekonomi. Indeks dolar AS mencapai titik terkuat selama dua dekade jika dibandingkan dengan mata uang utama lainnya.

Artinya membeli dolar AS akan jauh lebih mahal dan dolar AS dapat membeli mata uang lainnya dalam jumlah lebih banyak, seperti pound sterling, euro, atau yen. Penguatan dolar ini sudah pasti bakal memengaruhi urusan bisnis dan rumah tangga di seluruh dunia.

Indeks dolar yang mengukur dolar AS terhadap rata-rata enam mata uang utama lainnya termasuk euro, pound sterling dan yen telah meningkat 15% pada tahun 2022. Dengan ukuran itu, kini dolar AS berada pada level tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

 

Lalu mengapa dolar AS begitu kuat?

Bank Sentral AS telah menaikkan suku bunga beberapa kali tahun ini demi mengatasi kenaikan harga. Akibatnya biaya meminjam uang menjadi lebih mahal. Di sisi lain, Anda akan mendapatkan lebih banyak uang jika Anda hendak mencairkan produk investasi keuangan seperti obligasi pemerintah AS --yang sudah pasti menarik bagi investor.

Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan Efek untuk membayar imbalan berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Investasi keuangan ini umumnya dianggap sangat aman.

Pada Juli 2022 saja, investor asing membeli obligasi pemerintah AS bernilai USD10,2 miliar (Rp154 triliun), dan sekarang naik jadi USD7,5 triliun (Rp113 kuadriliun).

Investor harus membeli dolar AS untuk mendapatkan obligasi ini, dan permintaan itu turut meningkatkan nilai dolar AS. Ketika investor memutuskan menjual mata uang lain untuk membeli dolar, nilai mata uang lain itu menjadi turun.

Sementara itu, pound sterling anjlok ke level terendah setelah pemerintah Inggris mengumumkan pemotongan pajak yang besar. Investor juga cenderung membeli dolar AS saat ekonomi global sedang tertekan, lantaran besarnya perekonomian dan wilayah AS membuat dolar sebagai "safe haven" atau aset yang aman. Hal itu juga ikut menaikkan nilai dolar AS.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement