BALI - Perekonomian Bali saat ini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu, tetapi belum sepenuhnya lepas dari imbas pandemi Covid-19.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Gusti Agung Diah Utari mengungkapkan bahwa dirinya mengkhawatirkan dampak dari resesi global yang diramalkan terjadi tahun depan.
Hal itu karena kemungkinan besar akan menghantam perekonomian Bali yang belum sepenuhnya bangkit.
 BACA JUGA:Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5% pada 2023
"Saat ini, ekonomi Bali masih didominasi oleh sektor pariwisata, yang berarti masih bergantung pada wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Kalau resesi terjadi, ini pasti akan berdampak besar terhadap perekonomian Bali," ujar Utari dalam pelatihan media BI di Ubud, Bali, Sabtu(1/10/2022).
Dia mengatakan bayang-bayang inflasi yang meningkat, perlambatan ekonomi global, dan pasar keuangan yang masih tidak pasti akan berimbas pada potensi kedatangan para wisatawan.
"Hingga September 2022, jumlah kedatangan wisatawan mancanegara mencapai 1,1 juta orang. Angka ini masih lebih sedikit dibandingkan kedatangan wisatawan domestik yang mencapai 2,7 juta orang," tambah Utari.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah wisatawan mancanegara pada Juli 2022 tercatat sebanyak 246.504 kunjungan, naik 35,72% dibandingkan periode Juni yang tercatat sebanyak 181.625 kunjungan (month-to-month/mtm).
Baca Juga: BuddyKu Fest: Challenges in Journalist and Work Life Balance Workshop
Follow Berita Okezone di Google News