Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengelolaan Terminal Tipe A Dinilai Tak Maksimal, Ini Alasannya

Susanto , Jurnalis-Kamis, 06 Oktober 2022 |21:30 WIB
Pengelolaan Terminal Tipe A Dinilai Tak Maksimal, Ini Alasannya
Pengelolaan Terminal Tiipe A (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ratusan terminal bus tipe A dari pemerintah daerah (Pemda) alih kelola ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dinilai kurang efektif. Di mana ada 128 terminal bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.

Pengamat Transportasi dan kebijakan Publik Bambang Haryo Soekartono menyatakan prihatin dan menyayangkan alih kelola terminal tipe A dari Pemerintah daerah ke Kementerian Perhubungan, yang berjumlah sebanyak 128 terminal tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.

Menurut ini, seharusnya dibawah pengelolaan Kementerian Perhubungan, hak masyarakat dalam bertransportasi dapat terpenuhi, namun justru sebaliknya. Sebagian besar terminal tipe A yang sudah dilakukan renovasi menjadi sangat mewah dengan anggaran Rp2 triliun untuk 40 terminal tipe A yang ada di Indonesia, malah tidak diberdayakan.

"Terminal tipe A Mangkang yang ada di Semarang sudah terenovasi tetapi tidak dimanfaatkan maksimal oleh bus AKAP karena posisi terminal tidak strategis bagi perusahaan bus dan penumpang sehingga perusahaan bus dan penumpang lebih menyukai kegiatan bongkar muat di kantor kantor agen perusahaan bus yang dekat dengan pintu jalan tol dan terminal tipe A Mangkang terlihat sangat sepi bus antar provinsi," kata Bambang Haryo, Kamis (6/10/2022).

Dia menjelaskan, fungsi terminal tipe A menjadi tempat transit integrasi bus AKAP dengan ke transportasi publik antar kabupaten dalam provinsi. Lanjutnya, Terminal berfungsi untuk pendataan origin destination penumpang, tugas kemenhub mendata jumlah dan menyiapkan armada sesuai jumlah penumpang.

Lanjutnya, Terminal tipe A harus bisa sebagai fungsi rest area bagi awak bus dan penumpang karena perjalanan antar provinsi sangat jauh, sekaligus kemenhub bisa memanfaatkan untuk mendeteksi kondisi bus, awak bus dan penumpang yang diangkutnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement