JAKARTA - Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menguat menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada hari ini.
Adapun agenda RUPSLB terkait persetujuan penerbitan saham baru tanpa memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Di mana BUMI akan menerbitkan 200 miliar saham baru di harga Rp120 per saham. Dengan demikian, potensi dana segar yang diraih adalah sebesar Rp24 triliun.
Pantauan data perdagangan hingga pukul 09:35 WIB, BUMI dibuka menguat 0,57% di Rp177, lalu merangsek naik hingga Rp183.
Dalam kurun waktu setengah jam setelah bel pembukaan, sebanyak 1,54 miliar saham BUMI ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp278,97 miliar.
Baca Juga: Anthony Salim Siapkan Dana Rp11,7 Triliun demi Kuasai Bumi Resources
Kondisi tersebut membuat BUMI menjadi saham dengan volume dan nilai transaksi terbesar pada awal pembukaan hari ini. Lebih jauh, BUMI juga masuk dalam tiga besar saham yang paling aktif ditransaksikan setelah PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI), dan PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI).
Secara historis, BUMI telah menguat hampir 20% selama sepekan terakhir, dan tercatat sempat menyentuh level tertingginya dalam sepekan di area Rp199. Adapun sebulan terakhir, BUMI juga sempat menemui area tertingginya hingga Rp220.
Sedangkan selama sepanjang tahun atau year to date, saham BUMI telah pergi ke langit alias menguat 168,66% dengan area transaksi di level Rp50 - Rp246.
Baca Juga: Aksi Emiten Pekan Ini, Anthoni Salim Bakal Borong Saham BUMI hingga Rights Issue DNAR
Sepekan terakhir, transaksi BUMI telah mencapai Rp4,0 triliun, yang didominasi oleh investor domestik sebesar 93,58%, sedangkan asing hanya 6,42%, yang terpantau melakukan aksi jual bersih senilai Rp78,90 miliar.
Sementara selama tahun 2022 per hari ini (ytd), pasar telah memperdagangkan BUMI sebanyak Rp63,1 triliun, dengan masih didominasi oleh investor domestik mencapai 87,19%, sedangkan asing sebesar 12,81%. Sepanjang tahun ini, asing juga telah net-sell Rp2,64 triliun (all market).
Sebagai informasi, Anthony Salim pemilik PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga merambah bisnis sektor tambang. Orang terkaya di Indonesia nomor tiga ini menyiapkan dana sebesar Rp11,7 triliun.