Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Erick Thohir: Industri Perikanan RI Belum Digarap Serius

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Selasa, 11 Oktober 2022 |18:38 WIB
Erick Thohir: Industri Perikanan RI Belum Digarap Serius
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Kementerian BUMN)
A
A
A

Dia juga bakal mendorong BUMN seperti Himbara, Perum Perindo, Perinus, hingga PNM untuk terlibat dalam ekosistem tersebut.

"Tantangan di sektor perikanan sangat kompleks, kita harus ikut perubahan, kalau kita berdiam diri, kita tidak akan ke mana-mana," katanya.

Erick mengatakan nelayan memegang peran penting bagi masa depan ekonomi serta kedaulatan pangan bangsa.

Selain itu, luas dan beragamnya kondisi perairan, Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat besar.

Menurutnya, potensi perikanan darat Indonesia sebesar 3 juta ton per tahun, sedangkan potensi perikanan laut mencapai 12,54 juta ton per tahun

"Maka, nelayan Indonesia tidak boleh jadi ayam yang kelaparan di lumbung padi. Dengan potensi sebesar itu bagaimana kita bisa memenuhi kesejahteraan nelayan sekaligus memenuhi kebutuhan pangan nasional," jelasnya.

Dalam kunjungannya ke sejumlah daerah, Erick mengaku kerap berdiskusi dengan para nelayan. Menurutnya, para nelayan acap kali dihadapkan pada sejumlah hal yang mempengaruhi produktivitas, baik sisi permodalan, pendampingan, hingga akses pasar.

"Yang saya pahami dari dialog dengan rekan-rekan dari kampung nelayan, sejatinya nelayan Indonesia bukan semata-mata ingin 'disuapi', melainkan membutuhkan satu ekosistem sehat dan berkelanjutan," pungkasnya.

Erick ingin ekosistem perikanan meniru jejak kesuksesan ekosistem pertanian dalam program Makmur. Menurutnya, program Makmur yang terintegrasi dari hulu ke hilir telah menjangkau 200.000 hektare pada empat komoditas utama yakni sawit, tebu, jagung, dan padi.

"Dengan fokus pada produk yang laku di pasar itu pendapatan petani naik 46%," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement