Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Mau Setop Ekspor Timah, Pengusaha: Kami Bingung dan Kaget

Rizky Fauzan , Jurnalis-Kamis, 13 Oktober 2022 |14:15 WIB
RI Mau Setop Ekspor Timah, Pengusaha: Kami Bingung dan Kaget
Timah. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah Indonesia berencana akan menghentikan ekspor timah mulai tahun depan dan gencar melakukan pembangunan hilirisasi timah mulai tahun 2023.

Namun, upaya pelarangan ekspor timah tersebut membuat kaget dan bingung para pengusaha dan eksportir.

Alasannya, belum ada peta jalan atau skema roadmap yang disusun oleh pemerintah mengenai dengan hilirisasi timah itu.

"Saya sendiri kaget dan bingung soalnya selama ini saya bertanya-tanya apakah ada roadmap yang jelas untuk hilirisasi timah ini," kata Jabin Sufianto ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) Indonesia dalam daring Mining Zone, dikutip Kamis (13/10/2022).

 BACA JUGA:Larangan Ekspor Timah Berlaku 2023

Dia menuturkan, atas rencana pelarangan ekspor tersebut bahwa pemerintah belum melibatkan pelaku usaha dan akademisi yang memahami betul dunia pertimahan.

Dia menilai, pelarangan ekspor dan pengembangan hilirisasi di dalam negeri akan sangat tidak efektif apabila tidak ada road map-nya.

"Ini bicara langsung akan dilarang-larang ekspor saja. Bukannya apa, pelarangan ekspor timah ini selalu senada dengan bauksit. Selalu ada kata-kata mentah," tutur Jabin.

Jabin pun mengungkapkan detil, bahwa sejauh ini ekspor timah yang dilakukan di Indonesia sendiri sudah memiliki nilai tambah. Di mana, ekspor timah berupa TIN Ingot dengan Sn 99,99 atau 99,99%.

Oleh karena itu, komoditas ekspor ini tidak bisa disamakan dengan success story pelarangan ekspor bijih nikel yang hanya memiliki kandungan 2%.

"Yang saya bilang di Kementerian ESDM, bahwa kami sudah ekspor timah berkadar 99,99%, tidak mungkin sampai 100%. Bahkan PT Antam atau semua percetakan ga ada yang mengatakan 100%, jadi kita bingung, dibilang masih ada produk hilirnya, menurut saya itu sesuatu yang zero sampling. Maksudnya apa yang dikejar?" ucap Jabin.

Sebagaimana diketahui, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Pemerintah Indonesia akan menghentikan ekspor timah mulai tahun depan.

Bahlil menyebut, pelarangan ekspor timah ini agar hilirisasi timah di dalam negeri semakin berkembang, sehingga nilai tambah ada di dalam negeri.

Apalagi, Indonesia merupakan pemilik sumber daya dan juga produsen timah terbesar kedua di dunia, setelah China.

"Kalau timah kemungkinan besar tahun depan udah tidak lagi kita melakukan ekspor mentah karena kita akan melakukan hilirisasi," kat Bahlil di Jakarta.

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia menyebutkan penghasil timah terbesar pertama di dunia saat ini adalah China.

Dia mengatakan, Negeri Tirai Bambu tersebut sudah melakukan hilirisasi sebesar 50%-70%. Bila dibandingkan dengan Indonesia, hilirisasi yang dilakukan baru mencapai 5%. Akibatnya, Indonesia tak bisa berperan sebagai penentu harga timah dunia.

"Lebih ironis lagi, harga timah dikendalikan oleh negara bukan penghasil timah, ini lucu, ajaib, ini teori bin Abu Nawas, yang tidak kita tolerir untuk ke depan dan kita harus mulai (hilirisasi)," kata Bahlil.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement