Resesi adalah penurunan ekonomi yang signifikan di seluruh sektor ekonomi yang berlangsung lebih dari beberapa kuartal.
Resesi ditandai tidak hanya oleh penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) rill, tetapi penurunan pendapatan, penurunan penjualan dan produksi manufaktur serta kenaikan tingkat pengangguran.
Setidaknya ada 7 dampak resesi global yang akan dialami Indonesia, seperti melemahnya nilai tukar Rupiah, daya beli masyarakat yang turun, kenaikan harga barang, banyak bisnis yang gulung tikar, kinerja investasi turun, operasi bisnis terhambat hingga ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal karyawan.
Namun, menurut Georgieva ekonomi Indonesia menjadi titik terang di tengah suramnya perekonomian dunia. Pernyataan itu disampaikan Georgieva seusai melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam pertemuan tahunan IMF Annual Meetings 2022 di Washington DC, AS
"Indonesia remains a bright spot in a worsening global economy! (Indonesia tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang memburuk)," ucap Georgieva.
BACA JUGA:Erick Thohir Pede Ekonomi RI Tahan dari Ancaman Resesi Global
Sri Mulyani dan Georgieva mendiskusikan perkembangan terkini ekonomi global dan membagi kekhawatiran yang sama terkait kondisi banyak negara karena dunia saat ini memang sedang tidak baik-baik saja.
Sepertiga negara di dunia akan mengalami tekanan ekonomi dalam 4-6 bulan ke depan baik karena kesulitan akibat beban utang yang tinggi, ditambah lemahnya fundamental makroekonomi dan isu stabilitas politik.
"Ini terjadi tidak saja di negara berkembang, namun juga kondisi di banyak negara maju," kata Sri Mulyani.
Dalam data yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat ini sebanyak 28 negara antre untuk menjadi pasien IMF karena krisis keuangan. Untung saja, Indonesia tidak masuk ke dalam daftar 28 negara tersebut karena ekonomi Indonesia masih lebih baik.
Lembaga-lembaga internasional juga menyampaikan 66 negara berada pada posisi yang rentan untuk kolaps. Saat ini 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan akut dan kelaparan,
"Artinya, ada krisis pangan. Artinya, pandemi yang melanda semua negara itu mengakibatkan ekonomi global ini ambruk," kata Jokowi.