JAKARTA - Negara produsen minyak mentah yang tergabung dalam OPEC+ termasuk Rusia mempertimbangkan mengurangi produksi minyak mentah 2 juta barel per hari (bph). Rencana ini dilakukan untuk menggenjot harga minyak mentah yang akhir-akhir turun.
Menyikapi rencana tersebut, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai akan adanya peluang investasi dari kebijakan OPEC+, yang memangkas produksi minyak harian menjadi 2 juta barel per hari.
Namun, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengakui tak memungkiri bahwa kebijakan tersebut memang telah menimbulkan gesekan antar negara, lantaran membuat harga minyak dunia sulit turun.
Baca Juga:Â Harga Minyak Anjlok, Ancaman Resesi Bikin Permintaan Bahan Bakar Berkurang
Dwi mengatakan, ada gesekan terjadinya pemotongan produksi oleh OPEC+ yakni dalam hal pengurangan produksi maka dapat dilihat harga minyak dan gas akan relatif berada di level tinggi.
"Jadi harusnya sudah turun USD80 tapi kemudian di tahan balik lagi ke USD90an per barel, nah itu tentu buat Indonesia di hulu migas bagus, karena dengan demikian motivasi investasi lebih baik, keekonomian lebih bagus, buat Indonesia bagus, karena kita teman ke duanya. Jadi kita tidak berada dalam konflik itu," kata Kepala SKK Migas saat ditemui di SKK Migas, Jakarta (17/10/2022).
Dwi Soetijpto menuturkan, itu bisa jadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk menarik potensi investasi di sektor hulu minyak dan gas (migas).
Baca Juga:Â Terus Naik, Harga Minyak Dunia Bakal Bertahan di Atas USD100/Barel hingga 2023
Dia mengungkapkan, hal tersebut sangat positif untuk dimanfaatkan sebagai alternatif investasi serta memperbaiki iklim investasi di Indonesia.
"Kalau buat Indonesia di hulu migas dia akan bagus, karena dengan demikian motivasi orang untuk berinvestasi akan baik, karena keekonomiannya lebih bagus," kata dia.
"Buat Indonesia sendiri juga sebenarnya akan jadi bagus, karena kita teman dari kedua-duanya, ke Amerika teman, ke Arab Saudi teman. Jadi kita tidak berada dalam konflik itu. Oleh karena itu, mustinya bagus, karena kita jadi alternatif untuk berinvestasi," ucapnya.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News