JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam telah melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham dari para pemegang saham yang tidak menyetujui pemisahan (spin-off) sebagian segmen usaha tambang nikel.
Dikutip Harian Neraca, Corporate Secretary Division Head Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengatakan pembelian kembali saham dilakukan sesuai dengan Pasal 62 UU Perseroan Terbatas karena adanya pemegang saham publik yang tidak menyetujui agenda pemisahan dan mengajukan permohonan untuk sahamnya dibeli kembali oleh perseroan.
Dia mengatakan Antam telah melaksanakan buyback pada 14 Oktober 2022 sebanyak 22.875 saham atau 0,0001% dengan harga pembelian Rp2.017 per saham.
BACA JUGA:Spin Off Segmen Usaha, Antam Gandeng CATL dan LG Bikin Perusahaan Patungan
Nilai keseluruhan buyback Antam ini adalah Rp46,13 juta.
“Saham yang dibeli kembali oleh Antam tersebut disimpan sebagai saham treasuri,” ujarnya dikutip Selasa (18/10/2022).
Adapun Antam berkeyakinan bahwa pelaksanaan buyback saham perseroan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan.
Antam telah meneken dua akta pemisahan sebagian segmen usaha pertambangan nikel ke anak usahanya. Pertama, Akta Pemisahan Sebagian Aktiva dan Pasiva Segmen Usaha Pertambangan Perseroan ke dalam PT Nusa Karya Arindo (NKA) No. 192 tanggal 30 September 2022.
Kedua, Akta Pemisahan Sebagian Aktiva dan Pasiva Segmen Usaha Pertambangan Perseroan ke dalam PT Sumberdaya Arindo (SDA) No. 194 tanggal 30 September 2022.
Menurut manajemen ANTM, perseroan telah melakukan pemisahan sebagian segmen usaha pertambangan nikel perseroan di wilayah Halmahera Timur, Maluku Utara ke dalam perusahaan terkendali perseroan, yaitu NKA dan SDA di mana pemisahan sebagian segmen usaha pertambangan nikel perseroan efektif pada tanggal 30 September 2022.
Kemudian, dia menyebut pemisahan sebagian segmen usaha nikel ditindaklanjuti dengan peningkatan modal pada NKA dan SDA. Manajemen Antam menyebutkan bahwa nilai penyertaan modal dari perseroan kepada NKA dan SDA secara keseluruhan adalah sebesar Rp9,85 triliun.
Semester pertama 2022, ANTM mencatatkan penjualan Rp18,77 triliun atau naik 8,62% jika dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp17,28 triliun.
Serta untuk penjualan emas sebesar Rp12,28 triliun menjadi penopang kinerja positif tersebut.
Sebagai informasi, ANTM melakukan penjualan pada produk emas dengan kontribusi terbesar yaitu 65,42% di semester I-2022.
Selain itu Antam juga menjual produk feronikel, bijih nikel, alumina, bijih bauksit, perak, dan logam mulia lainnya. Seluruh produk tersebut pada enam bulan pertama 2022 mengalami pertumbuhan kecuali untuk produk logam mulia lainnya yang sekaligus berkontribusi paling kecil bagi perseroan.
(Zuhirna Wulan Dilla)