Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ancaman Resesi, Sri Mulyani Langsung Wanti-Wanti Krisis Utang

Michelle Natalia , Jurnalis-Rabu, 19 Oktober 2022 |11:43 WIB
Ancaman Resesi, Sri Mulyani Langsung Wanti-Wanti Krisis Utang
Sri Mulyani. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa semua negara tidak dapat terhindarkan dari risiko gejolak global.

Pengetatan likuiditas, cost of fund yang meningkat, hingga penguatan Dolar Amerika Serikat (AS)/USD juga membayangi ekonomi global ke depannya,

Situasi demikian ternyata menimbulkan ancaman risiko krisis utang di negara-negara yang sudah rentan.

 BACA JUGA:Sri Mulyani: Prinsip Utama Transisi Energi Harus Adil dan Terjangkau

"Ada kenaikan ketidakpastian yang memicu inflasi dan juga pengetatan suku bunga acuan di berbagai negara, ini kemudian bisa memicu krisis utang," ujar Sri dalam Seminar Nasional Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI dengan tema Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Berkelanjutan di Tengah Tantangan Dinamika Global di Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Dia menyebutkan, negara-negara yang exposure utangnya cukup besar rentan terhadap krisis default ini.

Maka dari itu, pertemuan G20 pekan lalu di Washington DC, AS, membahas mengenai peranan penting global financial safety net.

"Bakal berapa banyak negara yang masuk krisis default, yang nantinya juga masuk ke kondisi ekonomi? Ini kondisinya semakin rumit, ekonomi global jadi semakin kompleks," ucap Sri.

Kompleksitas ekonomi global ini juga dikarenakan risiko stagflasi dari inflasi yang tinggi dan resesi.

Dia menyoroti kondisi fiskal di banyak negara yang sudah hampir habis karena sebelumnya dipakai dalam krisis keuangan 2008-2009, dan kemudian dipakai lagi untuk menghadapi pandemi Covid-19.

"Ini adalah konteks yang sedang dan akan terus kita kelola hari ini dan 2023, bahkan kemarin pembahasan persoalan kompleks ini akan berlanjut ke 2024. Ini kemudian berdampak pada proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang terkoreksi. IMF memangkas proyeksi ekonomi global menjadi 2,7% tahun depan, dari yang sebelumnya 2,9%," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement