Sementara itu, Garuda Indonesia secara grup turut mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,59 persen atau 6.516.555 penumpang dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 5.892.274 penumpang. Adapun permintaan penumpang jelang kuartal IV juga tumbuh positif berkisar di angka 84% dari total ketersediaan kursi di periode akhir tahun yaitu sedikitnya 2,7 juta kursi.
Outlook kinerja positif tersebut turut bertepatan dengan momentum putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak pengajuan kasasi yang diajukan oleh Greylag Goose Leasing 1410 Designated Acitivty Company dan Greylag Goose Leasing 1446 Designated Acitivty Company mengacu pada pengumuman website MA pada 26 September 2022 lalu.
“Pengumuman putusan MA terkait penolakan atas pengajuan kasasi lessor tersebut semakin mempertegas komitmen Perseroan untuk memastikan langkah akseleratif kinerja turut memiliki landasan hukum yang solid dengan senantiasa mengedepankan asas kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Lebih lanjut, kami juga akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam menindaklanjuti putusan resmi yang akan disampaikan oleh otoritas hukum terkait," ujarnya.
"Dengan outlook kinerja yang positif serta dengan diumumkannya putusan MA atas penolakan kasasi akan semakin memperkuat langkah Perseroan untuk terus mengakselerasi proses restrukturisasi yang kami proyeksikan dapat rampung pada akhir tahun ini. Hal ini yang tentunya turut menjadi momentum penting bagi upaya Garuda dalam memaksimalkan momentum bangkitnya sektor industri aviasi di tahun 2023 mendatang", tutup Irfan.
(Feby Novalius)