Sementara itu, permintaan produksi CPO masih terus meningkat dan bukan tidak mungkin menambah lahan karena potensinya cukup baik. Selain itu, perusahaan tambang juga dikatakannya masih butuh tambahan tenaga kerja, tidak bisa dengan digital 100% serta masih butuh tenaga manusia.
"Seharusnya secara fisik butuh tenaga kerja, belum lagi transportasi kan ga bisa dari tambang jalan sendiri, butuh diangkut dan butuh transportasi. Ada juga tongkang-tongkang itu butuh tenaga kerja, nah ini sangat positif, tenaga kerja di daerah tidak cukup untuk menampung itu, jadi dari Jawa bisa ke sana," papar Jahja.
Menurut Jahja, income bisa dibagi ke tempat mereka bekerja, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan akan jauh lebih cepat pertumbuhan ekonominya.
"Tentu ada saving sebagian hasil gaji kirim ke rumah. Jawa akan menambah belanja, hipotesa ini secara individu. Pintar-pintar apa yang laku dan bisa dijual bagi pengusaha, kalau ini aman mudah-mudahan tidak terjadi resesi. Ekspansi ada, untuk investasi kalau nanti keadaan membaik, demand bertambah bisa tambah produksi, tapi betul-betul dihitung yakin dana cukup agile untuk pengembangan usaha," pungkas Jahja.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)