Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tingkatkan Standar Jalan Tol Jabodetabek, PUPR Tekankan Kualitas Rest Area

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Kamis, 20 Oktober 2022 |08:05 WIB
Tingkatkan Standar Jalan Tol Jabodetabek, PUPR Tekankan Kualitas <i>Rest Area</i>
Ilustrasi Tol. (Foto: PUPR)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melakukan penilaian terhadap kualitas layanan jalan tol dan rest area di seluruh Indonesia pada periode tahun 2022

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono peningkatan kualitas layanan jalan tol akan berdampak terhadap kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tol.

Bukan hanya kenyamanan jalanannya, tetapi hal tersebut harus didukung oleh keberadaan rest area yang nyaman.

"Kami meyakini dengan lingkungan jalan tol yang lebih baik akan berkontribusi terhadap kenyamanan dan keselamatan dalam mengemudi di jalan tol, khususnya tidak hanya jalannya tetapi juga rest areanya,” kata Menteri Basuki pada pernyataan tertulisnya, Rabu (19/10/2022).

 BACA JUGA:Duh! Menteri PUPR Ungkap Kebocoran Air Minum 40%

Adapun peninjauan Jalan Tol Berkelanjutan dilakukan di sepanjang Ruas Jalan Tol Jabodetabek Zona A.

Kali ini, yang ditinjau meliputi Ruas Jalan Tol Cawang - Tomang - Pluit (Tol Dalam Kota) Jalur A/B, Ruas Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo Jalur A/B, serta Ruas Jalan Tol Kebon Jeruk - Penjaringan (JORR W1) Jalur A/B.

Penilaian Kualitas Jalan Tol Berkelanjutan ini sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) PUPR Nomor 16/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol serta Permen PUPR Nomor 28 Tahun 2021 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) pada Jalan To

Tim Ahli/Pakar Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan Ahmad Safrudin mengatakan bahwa target utama dari Jalan Tol Berkelanjutan adalah penyediaan jalan bebas hambatan yang dampaknya juga terkait dengan aspek hemat energi dan pengendalian pencemaran lingkungan.

Menurutnya, jalan tol bebas hambatan bukan berarti bebas dari macet lalu lintas saja, tetapi juga bebas dari cracking, hole, lalu patching yang elevasinya tidak rata.

Karena dengan adanya hambatan tersebut, ada momentum kendaraan yang hilang dan menyebabkan penggunaan BBM menjadi lebih boros.

"Dampak emisi karbon juga lebih tinggi, sehingga Beautifikasi melalui penghijauan penting sebagai upaya kita untuk mengendalikan pencemaran lingkungan,” pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement