Share

Permintaan China Naik, Harga Minyak Dunia Mahal

Khairunnisa, Okezone · Sabtu 22 Oktober 2022 07:34 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 22 320 2692267 permintaan-china-naik-harga-minyak-dunia-mahal-7UZTksv3ps.jpg Harga minyak dunia naik (Foto: Reuters)

JAKARTA - Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga minyak dunia mahal karena harapan permintaan China yang lebih kuat.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember terangkat 54 sen atau 0,6% menjadi menetap di USD85,05 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember bertambah USD1,12 atau 1,2%, menjadi ditutup pada USD93,50 per barel di London ICE Futures Exchange, demikian dilansir dari Antara, Sabtu (22/10/2022).

Selama sesi perdagangan, kedua harga acuan sempat turun lebih dari satu dolar. Untuk minggu ini, WTI turun sekitar 0,7%, sementara Brent naik 2,0%.

Harga mengumpulkan beberapa dukungan dari mundurnya dolar AS. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,79% menjadi 111,9900 pada akhir perdagangan Jumat (21/10/2022). Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan harga dolar AS.

Dolar melemah terhadap sekeranjang mata uang setelah sebuah laporan mengatakan beberapa pejabat Fed telah mengisyaratkan kegelisahan yang lebih besar dengan kenaikan suku bunga besar untuk melawan inflasi, bahkan ketika mereka di garis untuk menaikkan suku bunga besar lainnya untuk November.

Follow Berita Okezone di Google News

Para pedagang meningkatkan posisi menjelang akhir pekan setelah kontrak WTI November berakhir, meningkatkan volatilitas. "Biasanya adalah bermain akhir pekan ke sisi long (beli)," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

Sementara itu, para pedagang terus menilai implikasi dari perlambatan ekonomi global dan pengurangan produksi besar-besaran yang diumumkan awal bulan ini oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.

"Terperangkap antara kekhawatiran permintaan di satu sisi dan pasokan yang ketat di sisi lain, harga minyak kemungkinan akan bergerak di kisan yang ketat," analis energi di Commerzbank Research mengatakan dalam sebuah catatan Jumat (21/10/2022).

Harga minyak juga mendapat dukungan setelah Bloomberg News melaporkan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan untuk memotong periode karantina bagi pengunjung menjadi tujuh hari dari 10 hari, meski belum ada konfirmasi resmi dari Beijing.

China, importir minyak mentah terbesar di dunia, telah menerapkan pembatasan ketat COVID-19 tahun ini, sangat membebani aktivitas bisnis dan ekonomi serta mengurangi permintaan bahan bakar.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini