JAKARTA – Ancaman resesi ekonomi global 2023 menimbulkan inflasi yang tinggi. Dengan begitu kondisi perekonomian dunia pada tahun depan akan sangat memprihatinkan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa resesi telah mengancam negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, China dan negara Eropa. Hal ini karena risiko gejolak global yang tidak terelakkan bagi semua negara di dunia.
Dibawah ini merupakan fakta-fakta terkait resesi ekonomi global 2023, yang berhasil dirangkum Okezone, Senin (23/10/2022).
1. Ekonomi global semakin krisis
International Monetary Fund (IMF) sudah memangkas proyeksi ekonomi global menjadi 2,7% untuk tahun depan, dari yang sebelumnya 2,9%. Ekonomi global pun semakin kompleks dengan adanya ancaman resesi, inflasi tinggi, diperparah dengan ketegangan geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina yang belum kunjung usai.
Baca Juga:Â Jurus Menparekraf Hadapi Ancaman Resesi 2023, Perkuat UMKM
2. Negara-negara maju terancam
"Bahkan sekarang kata-kata resesi bukannya tidak mungkin di Amerika Serikat (AS). Eropa pun juga demikian, mereka mengalami inflasi tinggi yang memaksa Bank Sentral menaikkan suku bunganya secara agresif," ujar Sri dalam Seminar Nasional Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI dengan tema "Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Berkelanjutan di Tengah Tantangan Dinamika Global" di Jakarta, Rabu, 19 Oktober 2022.
3. Eropa dan China akan mengalami resesi di 2022 dan 2023
Sri mengungkapkan bahwa Eropa akan mengalami resesi di 2022 dan juga di tahun 2023. Kondisi serupa juga tengah dihadapi China.
Baca Juga:Â BI Ungkap Kondisi Ekonomi Dunia, 28 Negara Minta Bantuan Keuangan ke IMF
"China juga telah mengalami perlambatan yang disebabkan lockdown dan kondisi dunia, serta sektor properti. Bahkan angka PDB China di kuartal III belum keluar, tetapi akan tajam melemah," ujarnya.
4. Pengelolaan APBN Inggris tidak kredibel
Inggris juga dihantam permasalahan ekonomi karena pengelolaan APBN-nya yang tidak kredibel.
Follow Berita Okezone di Google News