Meski demikian, Bahlil meminta publik tidak terkecoh dengan keberadaan Singapura dan Malaysia dalam daftar tersebut.
Pasalnya, Singapura merupakan salah satu negara hub bisnis. Demikian pula Malaysia dinilai masuk daftar tersebut karena mengakuisisi perusahaan asal Korea.
"Lagi-lagi Singapura, jangan terkecoh. Dalam berbagai kesempatan saya sampaikan bahwa Singapura ini jadi hub, tidak semuanya uang Singapura, sebagian uang orang Indonesia dan sebagian juga negara-negara lain. Malaysia jangan terkecoh juga, ini sebenarnya sebagian investasi dijadikan hub. Ada beberapa dari Korea, ini masuknya lewat Malaysia karena mereka akuisisi perusahaan di sana. Contoh salah satu di antaranya Lotte. Jadi tidak semuanya uang Malaysia," tutur Bahlil.
(Dani Jumadil Akhir)