JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak memenangi pemilihan Ketua Partai Konservatif yang berkuasa dan otomatis akan menjadi Perdana Menteri Inggris selanjutnya. Dirinya akan menggantikan Liz Truss yang beberapa waktu lalu memutuskan untuk mundur.
Adapun permasalahan yang harus segera diselesaikan Rishi Sunak adalah permasalahan ekonomi yang sedang mendera negara itu.
Inggris sedang meluncur ke garis kemiskinan dan publik merasakan dampaknya atau seperti yang dikatakan seorang menteri di kabinet, "Kita punya masalah yang sama seperti sebelumnya dan ditambah dengan krisis ekonomi."
Kekacauan yang diciptakan oleh pemerintahan Liz Truss yang hanya seumur jagung telah membuat Partai Konservatif atau Tory bagian dari masalah itu. Keputusan-keputusannya, yang kemudian dengan cepat dibatalkan, telah menjadikan Inggris diperlakukan dengan brutal di berbagai bursa keuangan.
Baca Juga:Â Jejak Pendidikan Elizabeth Truss, Perdana Menteri Inggris
Liz Truss menjadi pencetak sejarah - tapi untuk alasan yang benar-benar salah.
Akan ada lebih banyak keluarga dan pengusaha yang hidup lebih susah dan banyak dari mereka akan menyalahkan Tory atas kesulitan keuangan yang menghadang nanti.
Sunak pun punya lebih sedikit dana untuk dialokasikan ke kepentingan umum. Badan Kesehatan Inggris, NHS, telah kehabisan uang, begitu pun banyak sektor jasa untuk lansia dan orang-orang dengan disabilitas. Sektor pendidikan kesusahan mengejar ketertinggalan setelah Covid.
Sektor transportasi melemah, ada pula masalah dengan pembangunan rumah-rumah. Belum lagi tantangan perubahan iklim dan ketersediaan energi. Daftar masalah ini bisa terus bertambah panjang.
Ada alasan mengapa Menteri Keuangan Jeremy Hunt mengatakan akan ada "keputusan-keputusan sulit". Pemotongan akan terjadi, dan bukan hanya karena tingkat inflasi sedang tinggi-tingginya.
Para pemimpin negara dengan masa jabatan tersingkat di dunia
Di luar Inggris, dukungan negara ini untuk Ukraina tak perlu dipertanyakan lagi - tapi sejauh ini tak ada yang bisa mengatakan, sampai kapan perang akan berlangsung, atau bagaimana akan berakhir.
Baca Juga:Â Mengenal Larry, Kucing Ikonik yang Setia Menemani Perdana Menteri Inggris dari Masa ke Masa
Bagaimana Inggris dan sekutunya menghadapi China? Dan perselisihan dengan Uni Eropa tentang perbatasan Irlandia, sisa masalah yang dibawa Brexit, belum juga selesai.
Melihat permasalahan tersebut, Perdana Menteri selanjutnya harus punya kemampuan politik untuk setidaknya memulai menyelesaikan berbagai masalah itu, karena Tory memiliki suara mayoritas sangat besar secara proporsi di Parlemen.
Tapi segala permasalahan internal partai tersebut telah membuat "partai itu tak bisa diatur," meminjam kata-kata seorang menteri di kabinet.
Mengenal Rishi Sunak
Mantan menteri keuangan ini berada di urutan kedua, di belakang Liz Truss, pada pemilihan pemimpin Partai Konservatif yang berlangsung bulan lalu.
Dia muncul sebagai kandidat utama setelah mantan Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan tak akan turut bertarung. Sunak memiliki pendukung terbuka yang terbanyak di antara anggota parlemen Konservatif.
Follow Berita Okezone di Google News
Rishi Sunak, Penny Mordaunt, Boris Johnson - tiga kandidat yang dijagokan dalam pemilihan pemimpin Partai Konservatif setelah Liz Truss mengundurkan diri.
Dalam pemilihan sebelumnya melawan Truss, dia telah memperingatkan rencana pajak lawannya itu akan menenggelamkan perekonomian Inggris namun ia gagal meyakinkan anggota partainya dan kalah dengan 21.000 suara.
Orang tua Sunak datang ke Inggris dari Afrika timur dan keduanya berasal dari India. Sunak menjadi perdana menteri Inggris pertama yang berlatar belakang Inggris-Asia.
Lahir di Southampton, Sunak tumbuh dengan bersekolah swasta, kemudian menempuh pendidikan tinggi di Universitas Oxford, Inggris lalu Stanford, Amerika Serikat.
Dia menjadi anggota parlemen pada 2015 dan meski hanya sedikit orang di Westminster pernah mendengar namanya, dia menjadi menteri keuangan pada Februari 2020.
Di masa awal jabatannya, dia sudah harus menghadapi pandemi, menghabiskan banyak uang untuk menjaga keberlangsungan perekonomian, yang melambungkan popularitasnya.
Meski begitu, reputasinya sempat ternoda setelah adanya kontroversi soal pajak dari istrinya, dan tak lama dia juga didenda karena melanggar aturan karantina wilayah.
Anggota Partai Konservatif di Parlemen, kemungkinan menjadi perdana menteri berlatar belakang Inggris-Asia pertama
Lahir di Inggris 1980
Orang tua berasal dariAfrika Timur
Kakek dan nenek dari India
Menikah dengan keluarga milyarder India pendiri perusahaan perangkat lunakInfosys
Pengalaman profesional sebelumnya dibisnis dan keuangan
Menteri Keuangan2020-2022
Untuk memenangi kursi perdana menteri kali ini, Sunak barus berhadapan dengan dua sosok besar lainnya.
Salah satunya adalah Boris Johnson, yang dipaksa lengser dari kursi perdana menteri oleh rekan-rekan separtainya sendiri.
Meski begitu, masih ada sebagian anggota Tory yang kecewa dia mundur - dan mereka meyakini sekarang adalah waktu tepat untuk Johnson kembali.
Salah satu pendukungnya di kabinet berkata, "dia penting untuk kita di 2019, dan dia penting untuk kita sekarang" - setengah bercanda mengatakan mereka sedang merancang "kebangkitan terbesar setelah Lazarus".
Tapi bukan berarti ide ini dengan mudah diterima orang. Seorang mantan menteri berkata dengan khawatir, "Separuh dari Partai Tory akan kesal dan 90% warga negara ini akan kesal."
Boris Johnson, tak diragukan lagi, adalah selebriti politikus terbesar saat ini. Namun banyak rekan separtainya yang meyakini dia terkenal karena keburukannya, bukan karena dikagumi.
Jika Johnson tidak bisa mendamaikan partainya di bawah kepemimpinannya yang lalu, lantas apa yang akan berbeda sekarang? Meski begitu, Johnson tetap menjadi risiko besar bagi Sunak, yang digadang-gadang menjadi favorit banyak anggota parlemen.
Beberapa kalangan menyalahkan Sunak atas kejatuhan Johnson dan mungkin tidak akan pernah sepenuhnya menerima dirinya sebagai pemimpin. Seorang sumber berkata, "Ada bagian besar Partai Konservatif yang tidak mau bekerja di bawah Rishi."
Para pendukung Sunak dan Johnson sama-sama merasa lawan mereka tidak akan bisa mempersatukan partai, yang akan membawa Tory dalam "lingkaran setan argumen", menurut seorang menteri kabinet.
Menurut polling terbaru, di luar Gedung Parlemen Westminster, kepopuleran Partai Konservatif merosot jauh. Hanya kepemimpinan seorang manusia super saja yang dapat menyelamatkan reputasi partai saat ini.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.