Share

Menko Luhut: Produksi Lithium Battery Indonesia Dimulai 2024

Heri Purnomo, iNews · Selasa 25 Oktober 2022 12:24 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 25 320 2694028 menko-luhut-produksi-lithium-battery-indonesia-dimulai-2024-JAb8ZcvzTQ.jpeg Produksi baterai kendaraan listrik (Foto: Okezone)

JAKARTA – Produksi lithium battery Indonesia akan segera dimulai pada 2024. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menko Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Sekarang lithium baterai akan kita bisa produksi pada kuartal kedua pada tahun 2024," katanya dalam acara Guading Energy Transition in Indonesia nand Beyond by HIMPUNI, Selasa (25/10/2022).

Luhut mengatakan bahwa produksi tersebut ditujukan sebagai langkah Indonesia untuk dapat menjadi negara penghasil lithium di dunia pada tahun 2028.

Selain itu, menurut Luhut, produksi tersebut juga difungsikan untuk dapat menjadikan Indonesia menjadi negara yang mandiri dengan energi baru terbarukan.

"Sehingga dalam 10 tahun ke depan ini kita betul-betul bisa mandiri dengan energi baru terbarukan," katanya.

Adapun Luhut mengatakan bahwa Kawasan Industri Hijau Kaltara tengah dibangun pabrik yang dapat memproduksi lithium battery untuk 3 juta kendaraan.

Follow Berita Okezone di Google News

Oleh sebab itu, Luhut mengatakan bahwa saat ini pemerintah terus berkomitmen untuk menjalankan hilirisasi di sektor pertambangan. Pasalnya sumber daya alam dari pembuatan lithium battery di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.

Sebagaimana diketahui, PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) memperkirakan permintaan mobil dan motor listrik masing-masing bakal tembus di angka 400.000 unit dan 1,2 juta unit atau tumbuh sampai 4 kali lipat pada 2025 mendatang.

IBC dibentuk untuk mendukung ekosistem industri EV Battery di Indonesia. Bahkan ditargetkan bisa menjadi pemain global dalam ekosistem tersebut. Tuntutan itu pun diyakini bisa direalisasikan sejalan dengan potensi pasar hingga sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Indonesia.

"Kenapa? karena sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat berlimpah, kita punya nikel, lalu aluminium Indonesia juga memiliki pangsa pasar yang besar untuk industri otomotif. kita punya car 1,5 juta kendaraan per tahun, lalu motor 8 juta unit per tahun," ujar Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, dalam gelaran SOE International Conference, Nusa Dua Bali, Selasa (18/10/2022).

Seperti diketahui, IBC merupakan konsorsium yang terdiri dari empat BUMN yaitu MIND ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam).

Holding pertambangan tersebut memiliki mandat khusus untuk mengelola ekosistem industri baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini