JAKARTA - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) tidak terima karena tidak dilibatkan dalam rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang percepatan swasembada gula konsumsi 2025 dan rafinasi 2030.
Ketua Umum DPN APTRI Soemitro Samadikoen mengatakan, semestinya pemerintah mengajak APTRI untuk duduk bersama membahas rancangan itu. Sebab, APTRI adalah pihak yang bersangkutan dengan program swasembada gula ini.
Baca Juga:Â Petani Pertanyakan Keseriusan Program Swasembada Gula
"Kalau mau swasembada, harus melibatkan seluruh stakeholder. Jangan hanya PTPN III. Padahal dari BUMN saja ada dua yaitu PTPN III dan RNI. Kita mana, nggak di ajak," ujar Soemitro kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (27/10/2022).
Lebih lanjut dia menilai, pihak PTPN III tidak akan mampu menyediakan gula rafinasi sendiri. Perlu campur tangan APTRI supaya kebutuhan dalam negeri tercukupi.
Baca Juga:Â Tekan Impor Gula, Kementan Manfaatkan Lahan Terlantar Bangun Kebun Tebu
"Kalau PTPN III mengemban tugas ini sendiri memang mampu? Jadi semuanya harus dilibatkan pada pelaksanaannya termasuk petani kami ini harus didengarkan dong," ungkap Soemitro.
Soemitro menyebut, selama ini para petani tebu tidak pernah diajak diskusi untuk didengar pendapatnya. Alhasil, para petani trauma dengan program swasembada gula yang dicanangkan pemerintah dimana impor jalan terus namun tanaman tebu tidak bertambah.
Baca Juga: Hindari Masalah Kesehatan yang Mungkin Timbul Setelah Penerbangan Jarak Jauh
Baca Juga: BuddyKu Fest: Challenges in Journalist and Work Life Balance Workshop
Follow Berita Okezone di Google News