JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa disrupsi saat ini bertumpuk-tumpuk.
Mulai dari disrupsi digital yang masih tetap, ditambah pandemi yang belum usai.
Serta ditambah climate change dan perang Rusia-Ukraina.
"Jadi ini yang menyebabkan dinamikanya menjadi besar. APBN 2023 tetap harus ditetapkan dengan asumsi yang bahkan akan menghadapi kondisi yang very dynamic," ujar Sri dalam Seminar Bincang APBN 2023 secara virtual di Jakarta, Jumat(28/10/2022).
BACA JUGA:Krisis Pangan hingga Energi, Sri Mulyani: APBN Jadi Shock Absorber
Dia mengatakan, yang paling penting apakah postur APBN 2023 mampu tetap berfungsi untuk stabilisasi, alokasi, dan distribusi dengan asumsi yang terus bergerak.
Hal ini kemudian menjadi bahan perdebatan dan perdiskusian yang sangat penting dan menarik.